Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena pengaruh getaran benda yang lainnya. Ikut bergetarnya suatu benda tersebut hanya dapat terjadi jika memiliki frekuensi atau kelipatan bulat frekuensi yang sama dengan sumber bunyi.
Sebuah gelombang jika merambat melalui dua buah medium, maka gelombang tersebut akan ditransmisikan (dibiaskan) dan dipantulkan. Pada kejadian tersebut, berlaku kekekalan energi yang dinyatakan dalam amplitudo atau kuat lemahnya suara. Besarnya amplitudo gelombang transmisi dan gelombang pantul sangat bergantung pada rapat massa suatu medium yang dilewatinya. Jika gelombang datang dari medium rapat menuju medium renggang, maka amplitudo pantul melemah dan amplitudo transmisi mendekati amplitudo datang. Sebaliknya, jika gelombang datang dari medium renggang menuju medium rapat, maka amplitudo pantul mendekati amplitudo gelombang datang dan amplitudo transmisi melemah.
Resonansi gelombang bunyi pada pipa organa bergantung pada panjang, bentuk, dan apakah dia ujung terbuka atau ujung tertutup. Pada pipa organa denga ujung tertutup, ketika terjadi simpul pada ujung yang tertutup dan perut gelombang pada ujung yang terbuka, maka akan terjadi resonansi yang mengakibatkan bertambah kerasnya bunyi yang dihasilkan, karena terjadinya superposisi gelombang yang bersifat konstruktif atau saling menguatkan antara gelombang datang dengan gelombang pantul.
Berikut ilustrasinya,

Harmoni Pertama

Harmoni Kedua

Harmoni Ketiga
Dapat dilihat bahwa gelombang yang berwarna merah adalah gelombang datang dan gelombang yang berwarna biru adalah gelombang pantul, saling berinterferensi konstruktif untuk setiap harmoni terjadinya resonansi. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, panjang dari pipa organa memperngaruhi letak terjadinya resonansi, sesuai dengan rumus sebagai berikut.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar